Doa Berbuka Puasa Riwayat Abu Daud dalam Sunan Abu Daud Kitab Puasa Bab Perkataan/Doa Ketika Berbuka Puasa ada 2, diantaranya:
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى أَبُو مُحَمَّدٍ، حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ الْحَسَنِ، أَخْبَرَنِي الْحُسَيْنُ بْنُ وَاقِدٍ، حَدَّثَنَا مَرْوَانُ يَعْنِي ابْنَ سَالِمٍ الْمُقَفَّعَ، قَالَ: «رَأَيْتُ ابْنَ عُمَرَ يَقْبِضُ عَلَى لِحْيَتِهِ، فَيَقْطَعُ مَا زَادَ عَلَى الْكَفِّ» وَقَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِذَا أَفْطَرَ قَالَ:
«ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ»
“Telah hilang rasa haus, dan
urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah.”
(HR. Abu Dawud)
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ، حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ، عَنْ حُصَيْنٍ، عَنْ مُعَاذِ بْنِ زُهْرَةَ، أَنَّهُ بَلَغَهُ " أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ:
«اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ»
“Duhai Allah, untuk-Mu-lah aku
berpuasa, atas rezeki-Mu aku berbuka.”
(HR. Abu Dawud)
Doa Berbuka Puasa Gabungan dalam Kitab Fikih Islam wa Adillatuhu Karya Syekh Wahbah az-Zuhaili
اللهُمْ إِنِّي لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَبِكَ آمَنْتُ ذَهَبَ الظُّمَأُ وَابْتَلتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ تَعَالَى، يَا وَاسِعَ الْفَضْلِ الغْفِرْ لِي الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَعَانَنِيْ فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِيْ فَأَفْطَرْتُ
"Ya Allah, sesungguhnya aku
berpuasa karena-Mu dan aku berbuka dengan reze- ki-Mu. Kepada-Mu aku
bertawakal, dan kepada-Mu aku beriman. Dahaga telah lenyap, urat-urat telah
basah, dan pahala telah pasti didapatkan, insya Allah. Wahai Tuhan yang luas
karunia-Nya, ampunilah dosaku. Segala puji bagi Allah yang telah membantuku
sehingga aku dapat berpuasa dan memberiku rezeki sehingga aku dapat
berbuka."
Doa Berbuka Puasa dalam Kitab Fikih Sunnah Karya Sayyid Sabiq
Ibnu Majah meriwayatkan dari Abdullah bin Amru bin Ash bahwa Rasulullah bersabda,
إِنَّ لِلصَّائِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ دَعْوَةً مَا تُرَدُّ، وَكَانَ عَبْدُ اللَّهُ إِذَا أَفْطَرَ، يَقُولُ:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ، أَنْ تَغْفِرَ لِيْ
"Sesungguhnya orang yang berpuasa ketika hendak berbuka memiliki doa yang tidak tertolak." Apabila Abdullah hendak berbuka, dia berdoa, "Ya Allah, aku mohon kepada-Mu dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu, supaya Engkau mengampuniku."
Dalam sebuah hadits dinyatakan bahwa Rasulullah berdoa saat berbuka,
ذَهَبَ الظَّمَةُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ، إِنْ شَاءَ اللَّهِ تَعَالَى
"Telah hilang dahaga, telah basah urat-urat, dan insya Allah pahala sudah ditetapkan."
Dalam sebuah hadits mursal bahwasanya Rasulullah berdoa,
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
"Ya Allah, kepada-Mu aku berpuasa, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka."
Tirmidzi meriwayatkan dengan sanad hasan bahwa Rasulullah bersabda
ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ؛ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ، وَالْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَالْمَظْلُومُ
"Ada tiga golongan yang tidak ditolak doa mereka, yaitu: Orang yang berpuasa hingga berbuka, pemimpin yang adil, dan orang yang dizalimi."
Dengan
adanya berbagai macam doa berbuka puasa, umat islam dapat memilih salah satu
doa atau menggabungkan doa yang ingin dibaca ketika berbuka puasa. Perbedaan bacaan doa berbuka puasa jangan sampai membuat kita bertengkar, karna doa itu pilihan dan setiap doa ada rujukannya.
Referensi:
Sunan Abu Daud, Fikih Islam wa Adillatuhu Syekh Wahbah az-Zuhaili, Fikih Sunnah Sayyid Sabiq
0 Komentar