MENYAMBUT RAMADHAN DENGAN HATI
YANG BERSIH
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمداً عبده ورسوله. أما بعد.
Pada suatu hari, ketika bulan
Sya’ban hampir berlalu, Rasulullah ﷺ mengumpulkan para sahabatnya. Dengan penuh kelembutan, beliau
bersabda:
"Telah datang kepadamu
bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah mewajibkan atas kalian untuk
berpuasa. Pada bulan ini pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup,
dan setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik
dari seribu bulan. Barang siapa terhalang dari kebaikannya, sungguh ia telah
terhalang dari kebaikan yang besar." (HR. Ahmad, An-Nasa’i, dan
Al-Baihaqi).
Para sahabat pun bersiap-siap
dengan hati yang bersih, jiwa yang lapang, dan semangat yang membara untuk
menyambut Ramadhan. Begitulah cara Rasulullah ﷺ mengajarkan kita untuk mempersiapkan diri
dalam menyambut bulan yang suci ini.
1. Pentingnya Menyambut
Ramadhan dengan Hati yang Bersih
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُون
"Wahai orang-orang yang
beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183).
Menurut tafsir Imam Al-Qurthubi
dalam kitab Al-Jami’ li Ahkam Al-Qur’an, ayat ini mengandung makna bahwa
puasa bukan hanya sekadar menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga
menahan diri dari segala dosa dan menyucikan hati dari penyakit-penyakit batin.
Ramadhan adalah momentum untuk menyucikan jiwa dan memperbaiki hubungan dengan
Allah dan sesama manusia.
2. Tiga Persiapan Hati
Menyambut Ramadhan
a. Mensucikan Hati dari Dosa
Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ
"Sesungguhnya Allah tidak
melihat rupa dan harta kalian, tetapi Dia melihat hati dan amal kalian."
(HR. Muslim No. 2564).
Asbabul wurud hadis ini
sebagaimana dijelaskan dalam Syarh Shahih Muslim karya Imam An-Nawawi,
terjadi ketika beberapa sahabat membanggakan kekayaan dan ketampanan mereka.
Rasulullah ﷺ
mengingatkan bahwa yang paling berharga di sisi Allah adalah hati yang bersih
dan amal yang ikhlas.
b. Memperbanyak Taubat dan
Istighfar
Dalam kitab Ihya’ Ulumuddin,
Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa sebelum memasuki Ramadhan, seorang muslim
hendaknya memperbanyak taubat dan istighfar, karena hati yang kotor tidak akan
mampu merasakan keindahan ibadah Ramadhan.
Allah berfirman:
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
"Dan bertaubatlah kamu
sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu
beruntung." (QS. An-Nur: 31).
c. Membersihkan Hati dari Iri
dan Dendam
Dalam kitab Latha’if
Al-Ma’arif, Imam Ibn Rajab menulis bahwa di antara penghalang utama
keberkahan Ramadhan adalah hati yang dipenuhi kebencian dan dendam. Rasulullah ﷺ bersabda:
لَا تَحَاسَدُوا، وَلَا تَنَاجَشُوا، وَلَا تَبَاغَضُوا، وَلَا تَدَابَرُوا، وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا
"Janganlah kalian saling
hasad, janganlah saling membenci, janganlah saling memutuskan hubungan, dan
jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara." (HR. Muslim No.
2563).
3. Meneladani Persiapan
Rasulullah ﷺ
Menyambut Ramadhan
Para sahabat meriwayatkan bahwa
menjelang Ramadhan, Rasulullah ﷺ:
- Memperbanyak Puasa Sunnah di Bulan Sya’ban (HR.
Bukhari & Muslim)
- Meningkatkan Bacaan Al-Qur’an (HR.
At-Tirmidzi)
- Memperbanyak Sedekah dan Kedermawanan (HR.
Bukhari)
- Menjalin Silaturahmi dan Memaafkan Kesalahan
(HR. Muslim)
Menyambut Ramadhan bukan hanya
soal membeli kurma atau menyiapkan menu sahur, tetapi lebih dari itu, Ramadhan
harus disambut dengan hati yang bersih.
Bagi generasi muda, jadikan
Ramadhan sebagai kesempatan memperbaiki diri, mendekat kepada Allah, dan
meningkatkan ibadah. Bagi para orang tua, jadilah teladan dalam rumah tangga
dengan menciptakan suasana Ramadhan yang penuh keberkahan. Dan bagi semua generasi,
mari kita mulai Ramadhan ini dengan niat yang ikhlas dan hati yang suci.
Semoga Allah menerima ibadah kita
dan menjadikan Ramadhan kali ini sebagai momentum perubahan menuju ketakwaan
yang hakiki. آمِيْن
يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ.
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ
وَبَرَكَاتُهُ.
0 Komentar