KEUTAMAAN PUASA: IBADAH YANG MENDEKATKAN DIRI PADA ALLAH
بِسْمِ
اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
الحمد
لله نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من
يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا
شريك له وأشهد أن محمداً عبده ورسوله. أما بعد.
Dikisahkan bahwa suatu hari, seorang sahabat bertanya kepada
Rasulullah ﷺ,
"Wahai Rasulullah, amalan apakah yang paling utama?" Maka
beliau menjawab:
"Hendaklah engkau berpuasa, karena tidak ada sesuatu
yang sebanding dengan puasa." (HR. An-Nasa’i, No. 2221, Shahih).
Hadis ini menunjukkan betapa mulianya ibadah puasa. Puasa bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi merupakan ibadah yang sangat tinggi derajatnya di sisi Allah. Ibadah ini adalah bentuk penghambaan yang paling ikhlas karena hanya Allah yang mengetahui keikhlasan hamba dalam menjalankannya.
1. Dalil Al-Qur’an tentang Keutamaan Puasa
Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas
kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183).
Menurut tafsir Ibnu Katsir, ayat ini menunjukkan bahwa puasa adalah ibadah yang telah disyariatkan sejak zaman nabi-nabi terdahulu dan memiliki tujuan utama, yaitu meningkatkan ketakwaan kepada Allah.
2. Keistimewaan Puasa Dibandingkan Ibadah Lain
a. Puasa adalah Ibadah yang Langsung untuk Allah
Rasulullah ﷺ
bersabda dalam hadis qudsi:
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ
"Setiap amal anak Adam adalah untuk dirinya sendiri,
kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku, dan Aku sendiri yang akan
memberikan balasannya." (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis ini menjelaskan bahwa puasa memiliki nilai keikhlasan
yang sangat tinggi, karena tidak ada yang bisa melihat seseorang berpuasa
kecuali Allah.
b. Puasa Menjadi Perisai dari Api Neraka
Rasulullah ﷺ
bersabda:
الصِّيَامُ جُنَّةٌ مِنَ النَّارِ كَجُنَّةِ أَحَدِكُمْ مِنَ الْقِتَالِ
"Puasa adalah perisai dari api neraka, sebagaimana
perisai yang digunakan dalam peperangan." (HR. Ahmad No. 15062,
Hasan).
Maksud dari hadis ini adalah bahwa puasa mampu menahan diri
dari perbuatan dosa, sehingga dapat melindungi seseorang dari siksa neraka.
c. Pintu Ar-Rayyan untuk Orang yang Berpuasa
Rasulullah ﷺ
bersabda:
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ
"Sesungguhnya di surga ada satu pintu yang disebut
Ar-Rayyan, yang akan dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa pada hari kiamat.
Tidak ada yang masuk melalui pintu itu kecuali mereka." (HR. Bukhari
dan Muslim).
3. Bagaimana Puasa Mendekatkan Diri kepada Allah?
a. Puasa Melatih Kesabaran
Dalam kitab Ihya’ Ulumuddin, Imam Al-Ghazali
menyebutkan bahwa puasa mengajarkan tiga jenis kesabaran:
- Sabar
dalam ketaatan – Menjalankan perintah Allah dengan penuh keikhlasan.
- Sabar
dalam menahan diri dari maksiat – Menjauhi segala larangan Allah.
- Sabar
dalam menghadapi cobaan – Menghadapi rasa lapar dan haus dengan
ikhlas.
b. Puasa Membersihkan Hati dari Dosa
Rasulullah ﷺ
bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan
penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang
telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam kitab Latha’if Al-Ma’arif, Imam Ibn Rajab
menjelaskan bahwa puasa yang dilakukan dengan keimanan dan keikhlasan akan
menjadi sarana penghapusan dosa.
c. Puasa Mengantarkan kepada Derajat Takwa
Puasa membentuk hati yang lebih dekat kepada Allah. Dengan menahan hawa nafsu, seseorang lebih mudah merenungi kebesaran Allah, lebih khusyuk dalam ibadah, dan lebih peka terhadap sesama.
Keutamaan puasa begitu besar sehingga kita harus
menjalankannya dengan penuh keikhlasan. Puasa adalah ibadah yang spesial,
memiliki pahala tanpa batas, menjadi perisai dari api neraka, dan mengantarkan
kita kepada surga melalui pintu Ar-Rayyan.
Maka, marilah kita menjalankan puasa dengan hati yang tulus,
penuh keimanan, dan harapan akan ridha Allah. Semoga Allah menerima puasa kita
dan menjadikannya sebagai wasilah untuk semakin mendekatkan diri kepada-Nya.
آمِيْن
يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ.
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ.
0 Komentar