Menjaga Lisan dan Hati agar Puasa Tidak Sia-Sia

 

Menjaga Lisan dan Hati agar Puasa Tidak Sia-sia

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِي جَعَلَ ٱلصِّيَامَ سَبَبًا لِتَزْكِيَةِ ٱلنَّفْسِ وَتَطْهِيرِ ٱلْقَلْبِ، وَجَعَلَهُ دَرَجَةً فِي سُلَّمِ ٱلتَّقْوَى. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَىٰ آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ. أَمَّا بَعْدُ:

Makna Puasa yang Sempurna

Puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menahan diri dari perkataan dan perbuatan yang bisa merusak pahala puasa. Rasulullah bersabda:

"مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ، فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ"

"Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan dosa, maka Allah tidak butuh terhadap puasanya yang sekadar meninggalkan makan dan minum." (HR. Bukhari)

Hadis ini menegaskan bahwa puasa harus disertai dengan menjaga lisan dan hati agar ibadah ini tidak sia-sia.

1. Menjaga Lisan: Kunci Keberkahan Puasa

Allah berfirman:

مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ 

"Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat)." (QS. Qaf: 18)

Lisan adalah bagian tubuh yang bisa menjadi sumber pahala atau dosa. Saat berpuasa, kita harus lebih berhati-hati dalam berbicara agar tidak merusak nilai ibadah kita.

a. Hindari Ghibah dan Namimah

Rasulullah bersabda:

"الْغِيبَةُ أَشَدُّ مِنَ الزِّنَا"

"Ghibah itu lebih buruk dari zina." (HR. Baihaqi)

Ghibah (menggunjing) dan namimah (adu domba) adalah dosa yang sangat merusak, terutama di bulan Ramadhan.

b. Jaga Perkataan dari Kebohongan

Dusta adalah salah satu penyakit lisan yang harus dijauhi. Rasulullah bersabda:

"إِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ، وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ"

"Sesungguhnya dusta membawa kepada kejahatan, dan kejahatan membawa ke neraka." (HR. Muslim)

2. Menjaga Hati: Meningkatkan Kualitas Puasa

Allah berfirman:

يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ . إِلَّا مَنْ أَتَى ٱللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ 

"Pada hari ketika harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang yang datang kepada Allah dengan hati yang bersih." (QS. Asy-Syu'ara: 88-89)

Ramadhan adalah momen untuk membersihkan hati dari penyakit-penyakit batin seperti iri, dengki, dan sombong.

a. Hindari Hasad (Iri dan Dengki)

Hasad dapat merusak amal. Rasulullah bersabda:

"إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ، فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ"

"Jauhilah hasad, karena hasad dapat memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar." (HR. Abu Dawud)

b. Tanamkan Keikhlasan

Puasa adalah ibadah yang sangat berkaitan dengan keikhlasan. Allah berfirman dalam hadis qudsi:

"الصِّيَامُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ"

"Puasa itu untuk-Ku, dan Aku sendiri yang akan membalasnya." (HR. Bukhari)

Dengan hati yang bersih dan niat yang tulus, puasa akan menjadi lebih bermakna dan bernilai di sisi Allah.

3. Langkah Praktis Menjaga Lisan dan Hati Selama Puasa

Untuk menjaga puasa agar tidak sia-sia, kita dapat menerapkan langkah-langkah berikut:

  1. Kurangi berbicara yang tidak perlu, dan perbanyak dzikir serta membaca Al-Qur'an.
  2. Hindari debat dan pertengkaran, sebagaimana Rasulullah bersabda: "Jika seseorang mencelamu atau mengajak bertengkar, maka katakanlah: 'Aku sedang berpuasa.'" (HR. Bukhari & Muslim)
  3. Biasakan berprasangka baik (husnuzan) terhadap orang lain.
  4. Tingkatkan doa dan istighfar agar hati tetap bersih dari iri dan dengki.
  5. Perbanyak berbuat baik, seperti bersedekah dan menolong sesama.

Sempurnakan Puasa dengan Lisan dan Hati yang Terjaga

Puasa yang sempurna bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menjaga lisan dari perkataan yang sia-sia dan hati dari penyakit-penyakit batin. Dengan menjaga lisan dan hati, insyaAllah puasa kita akan diterima oleh Allah dan membawa keberkahan dalam hidup kita.

Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba yang menjaga lisan dan hati, serta menerima ibadah puasa kita. Aamiin.

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ.

 

Posting Komentar

0 Komentar

Ads